Misteri Sebuah Ajakan

Membaca kisah dari tulisan Fahd Fahdepie yang berjudul ‘Dibalik Ajakan Sholat Istri Kepada Suaminya’ dalam sebuah laman facebook yang dibagikan teman ke kronologinya, membuat saya merasa tertampar. Dalam tulisan tersebut diceritakan ada seorang lelaki yang dulu susah sekali untuk diajak sholat, bahkan sampai beberapa temannya pun sering mengajak dengan berbagai cara. Ia tetap tidak bergeming. Namun, sejak menikah ia menjadi rajin sholat karena ajakan sang istri.

Teman yang menjadi sahabat lelaki tersebut menanyakan “kenapa” hal itu bisa terjadi? Padahal ia dan teman-teman lain lelaki itu juga pernah dan bahkan sering mengajaknya untuk menunaikan sholat. Namun, tetap saja tidak berhasil.

Setelah mereka berdiskusi, akhirnya mereka menemukan salah satu jawabanya. Lelaki tersebut mengatakan, “Kayaknya, ini karena istriku nggak pernah maksa, deh”. Benar, mereka setuju dengan pernyataan tersebut. Walaupun sahabat-sahabatnya selalu mengajak lelaki tersebut sholat namun cara yang dilakukan berbeda dengan istrinya.

Sahabat-sahabat lelaki tersebut mengajak dengan cara memaksa, bahkan mencibir atau merasa yang diajak tidak lebih baik dari yang mengajak. Walaupun sahabat-sahabatnya mengajak lelaki tersebut karena cinta, seperti sang istri.

Saya pun berfikir demikian. Sering ketika melihat teman yang tidak melakukan sholat, apalagi teman dekat. Saya suka menegur dan mengajaknya. Hal itu karena saya cinta dengan dia. Begitupun dengan teman-teman yang lain.

Namun, ini yang sekarang terasa dihati saya. Saya jadi berfikir, mungkin saya mengajak teman saya sholat karena masih terbesit dalam diri saya kesombongan dalam diri saya. Saya merasa lebih rajin sholat dibanding dia, sehingga ketika teman saya mau sholat, ada kebanggaan dan kesombongan dalam diri saya bahwa saya telah berhasil membawa teman saya untuk sholat.

Pada akhirnya, ketika teman saya diajak lagi untuk sholat, ajakan saya sudah tidak mempan. Karena ketidak ikhlasan. Sudah bukan karena cinta lagi. Namun, karena ingin membanggakan diri sendiri telah berhasil membawa teman untuk melakukan sholat.

Kesombongan itu lah yang akan berpengaruh terhadap ajakan saya kepada teman yang susah sholat tersebut. Bisa jadi ajakan tersebut malah menjadi memaksa, mencibir bahkan bisa jadi menghina dan merendakan. Alhasil, yang diajak tidak akan bergeming sedikitpun untuk melakukan kebaikan tersebut.

Cinta, ikhlas dan tidak memaksa merupakan misteri dari sebuah ajakan. Mohon maaf atas segala khilaf

R

Rimba Permana

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com