Syukur dan Tidak Berlebih

Beberapa hari tinggal di rumah sakit. Banyak yang masuk dan keluar dari rumah sakit. Disini bukan fokus pada dokter, pedagang atau pengunjung. Namun, yang keluar masuk di sini tentu pasien, orang yang sakit.

Macam-macam keluhan yang menyebabkan mereka masuk rumah sakit. Mulai dari yang ringan hingga yang berat. Seperti ada pasien yang masuk rumah sakit karena ia tak bisa kentut dan juga buang air besar.

Ya hanya karena tidak bisa kentut, mereka harus merasakan tidak nyamannya ruang perawatan rumah sakit. Bahkan sampai harus menjalankan operasi.

Kalau difikir secara sepintas. Ternyata semua yang terjadi dalam diri kita termasuk kentut harus disyukuri. Bersyukurlah orang yang masih bisa buang angin.

Mahal... Ya... Ketika tidak bisa buang angin, atau buang air membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak hanya seribu atau seratus ribu. Bisa jadi jutaan rupiah.

Rasa syukur atas segala yang ada dan masih normal dalam diri kita itulah yang harus dilakukan. Salah satu bentuk syukur dengan menjaga apa yang telah kita miliki. Menjaga apa yang telah berjalan normal dalam diri kita.

Mulai dari makanan, minuman dan hal yang lain yang tidak dikonsumsi atau dilakukan secara berlebihan. Allah pun tidak suka orang yang suka berlebih-lebihan.

Dalam surat Al-A'raf ayat 31 Allah berfirman, "Hai anak Adam, pakailah pakianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan".

Syukur dan tidak berlebihan harus menjadi 'penyakit menahun' dalam diri kita.

R

Rimba Permana

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com